Pada
saat lahir seorang bayi memiliki 1.000.000.000.000 sel otak (neuron).
Bandingkan dengan jumlah penduduk bumi abad 21 sebanyak 6.000.000.000.
Ini berarti dalam kepala bayi terdapat sel otak sebanyak 166 kali lipat
jumlah manusia yang tinggal di planet ini. Tiap sel otak memiliki ratusan dan ribuan cabang atau tentakel yang mirip sekali dengan gurita yang berukuran mikro.
Masing-masing
tentakel ini berisi jamur atau spina dendrit yang mengandung ribuan zat
kimia. Inilah yang membawa pesan diantara sel otak, semua informasi
dalam setiap pikiran, setiap pengalaman belajar, dan setiap daya ingat
yang dimiliki.
Contoh:
Ketika
kita berpikir, sebuah gelombang elektromagnetis bergerak turun ke
cabang sel otak, memicu zat kimia di dalam salah satu jamur, yang
kemudian dengan cepat menyebrangi jarak pendek untuk memicu zat kimia di
dalam spina dendrit lainnya. Hal ini kemudian memicu respons
elektromagnetis dari sel otak sebelahnya.
Proses
ini berjalan terus sehingga membentuk jejak setapak yang menyerupai
jejak setapak berliku-liku di dalam hutan besar. Dan kecepatan gerak zat
kimia ini jika dilihat akan seperti air terjun Niagara.
Dan diselidiki jumlah jejak pikiran ini jika dibuat bentuk teks normal akan membentuk deretan angka sepanjang 10,5 juta km!
Dengan
begitu banyaknya kemungkinan tersebut otak manusia, jika seumpama
keyboard dapat memainkan ratusan juta juta melodi. Tidak seorangpun yang
masih hidup yang pernah mendekati penggunaan otak secara maksimal.
Kekuatan otak manusia ini tidak ada batasannya. (Petr Akhonin, Ilmuwan
Otak).
Beda manusia normal dengan jenius… “Rata-rata manusia menggunakan 3% kapasitas otaknya dan jenius menggunakan 4%” Semua
serangga, ikan, burung atau hewan memiliki sel otak yang sama dengan
yang kita miliki. Hanya jumlahnya lebih sedikit. Jumlah sel otak yang
dimiliki inilah yang menentukan kecerdasan satu makhluk hidup.
Bandingkan dengna seekor lebah… Seekor lebah memiliki kurang dari 1.000.000 sel otak. (1/1000.000 jumalh yg dimiliki manusia).
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh seekor lebah adalah:
Terbang,
berkelahi, melihat, mendengar, mencium, mengecap, meraba, menyentuh,
membangun rumah, mengendalikan suhu, menghitung, melindungi, kemampuan
bernavigasi, berjalan, berlari, mengingat, bermain, mengasuh, berkembang
biak, bekerja secara konstruktif dan kooperatif dalam sebuah komunitas. Jika
seekor lebah dengan jumlah sel otak kurang dari satu juta dapat
melakukan semua itu, pikirkan apa yang dapat dilakukan oleh manusia!!
Pada
waktu kecil dalam otak kita terjadi suatu ledakan. Saat itu setiap sel
otak (neuron) yang jumlahnya berjuta-juta mengeluarkan sejumlah serat
yang sangat halus dan kecil ke segala arah, mencari dan membuat
sambungan dengan ribuan sampai puluhan ribu sel otak lainnya. Ini yang
dinamakan interkoneksi. Proses ini kemudian berlanjut seterusnya seumur
hidup. Pada saat lahir jumlah sel otak kita tidak akan bertambah lagi.
Yang akan bertambah adalah jumlah interkoneksi inilah.
Fakta penting…
Yang
menentukan kecerdasan seseorang bukan jumlah sel otaknya. Sel otak kita
sudah memiliki kapasitas yang jauh lebih dari sekedar jenius. Namum,
kecerdasan seseorang adalah jumlah interkonkesi sel otak ini. Jumlah
interkoneksi ini sebagian besar ditentukan oleh mutu yang sangat baik
dari Makanan Otak. Makanan Otak adalah Oksygen, Nutrisi, Kasih Sayang
dan Informasi (Dari apa yang saya baca dibukunya TONY BUZAN “BRAIN CHILD”)
Catatan:
Tuhan
memberikan manusia kemapuan yang tidak terbatas yang belum pernah
ter-ekplopre oleh jenius paling pintar sedunia sekalipun. Tujuan
semuanya itu agar manusia bisa menaklukkan dunia dan menjadi penguasa
atas semua cipataanNya. Seharusnya manusia sadar bahwa kecerdasannya itu
adalah anugerah Tuhan sebagai makhluk ciptaan yang mulia yang
seharusnya dipakai untuk menyembahNya dan bukan untuk menentangNya. Semakin banyak seseorang belajar, makan semakin ia tahu bahwa betapa sedikitnya apa yang telah ia ketahui.
By: Riadi Novianto
sumber: http://nancydinar.com